Nathan Tjoe A On
(dok. IG @nathantjoeaon)

Pertama kali mengetahui kedatangan Nathan Tjoe A On untuk bergabung dengan Timnas Indonesia, diri ini sudah ada ketertarikan. Semacam ada radar yang menyala kalau pemain berdarah campuran Suriname-Tionghoa-Belanda-Indonesia tersebut bakal bersinar terang, meskipun saat itu banyak pengamat meragukan skill-nya.

Kala itu, ia belum terlalu banyak memiliki penggemar dibandingkan dengan para pemain keturunan yang telah lebih dulu debut bersama timnas. Namun, semenjak laga perempat final AFC Cup U23 melawan Korea Selatan, mendadak banyak kaum hawa tergila-gila padanya, yang mentasbihkan diri sebagai cegil-nya Nathan. Iya, cegil yang pada akhirnya benar-benar gila dan "menyeramkan" bagi seorang Nathan. Mungkin baginya, memiliki banyak fans bukannya menjadi hal yang menyenangkan, tetapi dari waktu ke waktu justru membuatnya risih dan merasa diteror.

Bagaimana tak risih kalau mulai muncul bermacam akun fanbase yang alih-alih mendukung dengan mengamati skill bermain bolanya, tetapi malah "mengeskploitasi" secara fisik dan menjadikannya objek fantasi. Jujur, sebagai sesama perempuan, aku merasa jijique dan prihatin dengan kelakuan mereka. Selain itu, privasinya pun mulai dikorek hingga sangat jauh melanggar batasan. Bukan hanya dirinya, orang-orang terdekat seperti keluarga dan para sahabatnya pun turut kena imbas. Bahkan, papanya memutuskan tutup akun Instagram karena tak sanggup menghadapi "teror" para cegil.

Nathan Tjoe A On
(dok. IG @nathantjoeaon)

Sebagai penggemar dan penikmat sepak bola sejak lebih dari 20 tahun  lalu (siap-siap dikatain si paling sepuh jadi suporter 🤪), aku pun sangat pernah fangirling pada pemain-pemain yang menurutku ganteng ataupun menarik. Namun, tak sampai berlebihan, apalagi membuat si pemain merasa terganggu karena dikorek-korek segala macam privasinya.

Para cegil Nathan yang sering dijuluki sebagai kaum rahim anget oleh para suporter pria ini memang mengerikan. Literally mengerikan, dari yang punya akun fanbase hingga yang sekadar hobi memberikan komentar, tak jarang mereka terang-terangan menuliskan fantasi s*ksualnya terhadap Nathan. Geli kali bacanya, lho! ðŸ™ˆ

Malangnya Nathan, ia sudah merasa risih dan merasa diteror para cegil itu. Sampai-sampai ia mengunggah sebuah foto yang dibagikan untuk para followers yang berlangganan  Instagram-nya secara eksklusif. Dalam foto yang diambil saat berada di dalam mobil tersebut, ada dua kode yang sangat jelas di sana.

Kode dari Nathan Tjoe A On
(dok. pribadi - ss dari IGstory Nathan)

Traffic light yang sedang menyala merah, sebagai permintaan STOP mengorek-ngorek kehidupan pribadinya. Lantas, lagu yang sedang diputar berjudul PAPARAZZI, menggambarkan para penggemarnya yang memuja sedemikian lebay bin membabi buta, mengikuti segala gerak-geriknya bak paparazzi, "mengeksploitasi" fisiknya demi konten, dan terang-terangan berkomentar mesum.

Buat siapa pun yang tergila-gila pada Nathan, tolong ngefans sewajarnya saja, apresiasi skill-nya. Ingat, dia itu atlet, bukan idol K-Pop seperti yang sebelumnya kalian gilai dan jadikan objek fantasi itu. Fangirling boleh-boleh saja, tapi tak perlu sampai mengorek-ngorek privasinya dan orang-orang terdekatnya. Jangan sampai Nathan kian merasa terganggu dan tak nyaman, akhirnya memutuskan mundur dari timnas. Naudzubillah. Lebih bijaklah sebagai penggemar dan dalam bermedsos.

Sedangkan untuk ciwi-ciwi yang mendukung Nathan karena memang menikmati skill bermain bolanya, dan tentu saja kegantengannya sebagai bonus, mohon jangan terpancing emosi kalau nyasar di sini. Tulisan ini khusus ditujukan kepada para cegil yang kelakuannya sudah terlalu gila. Tetap dukung karir sepak bola Nathan secara sehat, di Timnas Indonesia maupun di Swansea City, klubnya saat ini. Semoga ke depan, karir Nathan kian cemerlang dan bisa bermain untuk klub penghuni Premier League!


***


Shalluvia. 2010-2024 Copyright. All rights reserved. Designed by Mesha Christina.