Big Smile
"It's important to remember that we all have magic inside us." ~ J.K. Rowling
Big smile.. |
Foto di atas memang kualitasnya bisa dikatakan buruk. Selain pencahayaannya kurang, objeknya pun tak fokus alias nge-blur. Kalau hidung, jangan ditanya, dilihat dari sisi mana pun tetap saja... pesek! Namun, entah mengapa, aku sangat menyukainya. Fotonya benar-benar diambil tanpa sengaja di sebuah lorong yang ditata sedemikan rupa sehingga menyerupai di dalam piramida.
Meski diambil secara candid, menurutku momennya "dapet banget". Ekspresiku nampak sangat bahagia.
Iya nggak, sih?
Bukan tanpa alasan aku memiliki ekspresi semacam itu. Ketika di bangku SMP, aku sempat memiliki keinginan menjadi ahli sejarah, yang kemudian di bangku SMA keinginan tersebut semakin menguat. Mungkin, semacam obsesi. Bukan ahli sejarah lagi, melainkan lebih spesifik, yaitu arkeolog. Menjadi egyptologist pun, boleh juga.
Jadi, di balik ekspresiku yang nampak begitu bahagia tersebut, memang ada alasan tersendiri. Saat di dalam lorong, dindingnya penuh dengan deretan huruf berupa gambar atau lambang yang pura-puranya hieroglif. Sebagai penerangan, di dalam lorong terdapat beberapa obor yang menyala dan terpasang pada dinding.
Ada juga patung prajurit Mesir yang membuat bulu kuduk sedikit meremang. Merinding bukan karena takut, tapi karena excited. Pada suasana yang seperti itu, pikiranku tiba-tiba melayang kembali ke masa lalu. Masa di mana terobsesi menjadi arkeolog. Berada di lorong yang sangat-sangat sederhana tersebut, sudah membuatku bahagia. Bisa kurasakan, seolah aku seorang egyptologist yang tersenyum lebar karena telah berhasil memecahkan teka-teki hieroglif. Hahaha.
Kini, meski tak menjadi apa yang pernah kuimpikan, tak lantas kusesali. Aku tetap bisa bahagia dengan apa yang kumiliki dan apa yang kukerjakan. Ada hal-hal lain pada diri sendiri yang patut disyukuri.
Kata sempurna memang sangat jauh dariku, tetapi harus selalu diingat, setiap orang memiliki keunikan. Dengan keunikan itu, orang bisa menjadi apa pun yang membuatnya bahagia, walaupun "sekadar" menjadi penebar kebahagiaanya tersebut.
***