Lorong Itu...
lorong itu... (via: zastavki.com) |
Damn!! Ini gambar keren banget sih! *menurutku lho* Entah mengapa setelah melihat gambar ini, pikiranku langsung berkelana. Membayangkan melangkah di antara bebatuan dalam sungai itu, melewati lorong-lorongnya, kemudian berjalan sampai titik yang tak terlihat lagi oleh mata. Aku suka tembok tua yang berlumut itu, dan juga lorong-lorongnya. Seolah menyimpan sebuah misteri yan tak pernah diketahui.
Lorong-lorong itu juga mengingatkanku pada kota-kota di negeri nun jauh di sana, yang sengaja membangun kanal untuk keperluan warganya. Lorong-lorong itu mirip jembatan di atas kanal yang menghubungkan daratan yang satu dengan yang lain di sisi kanal. Lorong-lorong itu menggemakan suaraku yang memang sengaja kuteriakkan untuk memecah kesunyian. Lorong-lorong itu... Ah! Terlalu banyak hal yang berseliweran di dalam kepalaku ini.
Tahukah? Aku juga mendengar gemericik air dari sungai itu. Ketika aku berjalan di dalamnya, aku mampu merasakan dinginnya yang merendam kaki. Airnya berkecipak-kecipak kala aku melangkah. Kuhirup dalam-dalam aroma tembok tua yang berlumut itu. Dan yang membuat takjub, di antara rasa dingin, aku merasakan kehangatan sinar matahari yang sedikit mengintip dari atas. Nikmat! Nikmat sekali!! Sayangnya, ini semua hanya khayalan di Jumat siang yang bolong. :))
Lorong-lorong itu juga mengingatkanku pada kota-kota di negeri nun jauh di sana, yang sengaja membangun kanal untuk keperluan warganya. Lorong-lorong itu mirip jembatan di atas kanal yang menghubungkan daratan yang satu dengan yang lain di sisi kanal. Lorong-lorong itu menggemakan suaraku yang memang sengaja kuteriakkan untuk memecah kesunyian. Lorong-lorong itu... Ah! Terlalu banyak hal yang berseliweran di dalam kepalaku ini.
Tahukah? Aku juga mendengar gemericik air dari sungai itu. Ketika aku berjalan di dalamnya, aku mampu merasakan dinginnya yang merendam kaki. Airnya berkecipak-kecipak kala aku melangkah. Kuhirup dalam-dalam aroma tembok tua yang berlumut itu. Dan yang membuat takjub, di antara rasa dingin, aku merasakan kehangatan sinar matahari yang sedikit mengintip dari atas. Nikmat! Nikmat sekali!! Sayangnya, ini semua hanya khayalan di Jumat siang yang bolong. :))