Secuil Kisah Persahabatan Bung Karno dan Bung Hatta
soekarno-hatta (rosodaras.wordpress.com) |
# Sehingga mereka sering dikenal dengan sebutan Dwitunggal. Sahabat yang tak terpisahkan.
# Saat Bung Karno memutuskan menikahi Hartini, Bung Hatta marah besar karena sahabatnya tersebut menduakan Fatmawati.
# Karena hal itu Bung Hatta sampai bertahun-tahun tak mau bercakap-cakap dengan Hartini, hingga akhirnya kematian Bung Karno mencairkan keduanya.
# Meski bersahabat, pemikiran mereka tentang pemerintahan sering tak sejalan. Hingga pada 20 juli 1956 bung Hatta mengundurkan diri sebagai wakil presiden.
# Selanjutnya melalui surat kabar atau forum-forum, Bung Hatta sering mengecam dan menggugat kebijakan-kebijakan Bung Karno dan menganggapnya sebagai seorang diktator.
# Namun Bung Karno tak pernah membantah kecaman-kecaman Bung Hatta, ia menyimpan segan.
# Dalam tanggapannya, paling Bung Karno hanya mengucapkan terima kasih atau menanyakan kapan mereka bisa bertemu untuk membahasnya.
# Suatu hari di tahun 1970, Guntur putra sulung Bung Karno kebingungan mencari wali nikah karena sang ayah tak dapat menghadirinya.
# Tanpa ragu Bung Karno menyebutkan nama Bung Hatta sebagai wali nikah putranya. Guntur kaget dan tak yakin Bung Hatta bersedia.
# Kemudian Bung Karno menyebutkan, Bung Hatta bisa mencaci-maki dirinya tentang berbagai kebijakan politik, tapi dalam kehidupan pribadi mereka terikat persaudaraan selama perjuangan kemerdekaan.
# Dan Bung Karno benar. Ketika diminta, Bung Hatta langsung menyatakan kesediaannya.
# Persahabatan antara keduanya ini langgeng hingga ajal menjemput Bung Karno.
# Bulan Juni 1970, bung Karno yang sakit parah diopname di RS tentara. Merasa tak tertolong lagi, Bung Hatta minta ijin menjenguknya.
# Itulah pertemuan terakhir mereka. Jumat, 19 Juni 1970, tiba2 mata bengkak di wajah pucat Bung Karno terbuka.
# "Hatta, kamu di sini?" kata Bung Karno terkejut. Bung Hatta kemudian menyalami sahabat yang sering dikritiknya itu dengan hangat, "Ah, apa kabarmu, No?"
# Setelah itu, Bung Hatta duduk diam, menggenggam tangan sahabatnya. Air mata meleleh di pipi Bung Karno. Tangannya mencari-cari kacamata agar bisa melihat wajah Bung Hatta lebih jelas.
# Kemudian tak ada pembicaraan lebih lanjut. Meski begitu, seolah-olah keduanya saling berbicara melalui hati masing-masing.
# Seakan keduanya mengingat jatuh bangun mereka dalam perjuangan bersama di masa lampau. Mungkin saling meminta maaf juga.
# Ketika tiba saatnya berpisah, Bung Hatta sulit melepaskan tangan Bung Karno. Dua hari kemudian, Bung Karno meninggal dunia.
# Demikian dekatnya Bung Karno dan Bung Hatta, hingga di saat-saat terakhir pun Bung Karno sampai menunggu Bung Hatta menjenguk, baru kemudian 'pergi'. :')
*Sekumpulan twit yang aku buat untuk memperingati 110 tahun Bung Karno....
ijin share ke teman2 roaming
ReplyDeletebermanfaat skali postingannya nih. sumbernya dari mana y ???
Silakan, mbak. Ini sumbernya dari salah satu biografi Bung Hatta yang saya tak ingat judulnya...
ReplyDeleteGood
ReplyDeleteterima kasih infonya sangat membantu.,.,.salam
ReplyDeletecvtugu_rentcar