The Journeys 2: Cerita dari Tanah Air Beta
Pernah suatu pagi, aku dan kawan-kawan bermandikan cahaya matahari di Pantai Drini, Gunungkidul. Hangat, takjub dan tak terlupakan tentu saja. Setelah malamnya kami tidur di atas pasir putih dengan hamparan langit sebagai atapnya, saling berbagi cerita absurd, sesekali menyaksikan bintang jatuh yang seolah akan jatuh di atas kami, dan saling tertawa lepas menikmati mandi bintang saat itu. Paginya kami bangun sangat awal untuk berburu matahari terbit. Subhanallah pemandangannya sangat indah.
Kami naik ke semacam gardu pandang yang ada di pantai dan setia menunggu sang surya bersiap mengelilingi dunia―padahal dunia lah yang mengelilinginya, mulai dari ia malu-malu mengintip dari balik awan hingga akhirnya dengan gagah menampakkan pesonanya di atas cakrawala. Setelah puas, kami pun menapakkan jejak-jejak kaki untuk meninggalkannya yang semakin angkuh di lagit sana.
masih semburat... |
malu-malu di balik awan |
ia keluar |
indahnya ia.... |
kami menyatu dengannya |
mencoba melawan keangkuhannya |
meninggalkan jejak untuknya... |
Terkadang ingin rasanya mengulang pagi yang dulu itu...
tau tidak? sebelum sampe di postingan ini tadi pagi aku baru aja lihat video Drini yang dibikin mas Gugun & mikir "pengen kesana & kemping bareng temen2 Canting" :)
ReplyDeletekangen kalian semua saya..
aaaaaakkk.... sama! aku juga kangen teman-teman canting. kangen ngumpul rame-rame, kangen ngobrol absurd sampe pagi, dll. :')
ReplyDelete