Jangan Menyuruhku Jongkok, Apalagi Sambil Pegang Udel
Tak tahu kenapa, rasanya sore dua hari yang lalu (24/12) galau banget, sedari siang malahan. Seperti ada yang mengganjal dalam hati, tapi aku sendiri tak tahu itu karena apa. Mungkin saja pengaruh siklus bulananku, bukan pre menstruation syndrome tapi pasca mentruation syndrome. Ya, itulah yang aku alami selama bertahun-tahun ini.
Akhirnya, sepulang kerja iseng ke Pasar Beringharjo, padahal sebenarnya aku tak punya tujuan khusus mengapa ke sana. Ikut dusel-duselan saja, banyak pengunjung yang datang. Mungkin karena kemarin menjelang Natal, tahun baru, atau mereka memang memiliki kelebihan uang, aku tak tahu. Yang jelas aku menikmatinya.
Sudah bosan di Beringharjo, tapi aku belum ingin pulang karena masih terlalu sore. Di kawasan Nol Kilometer Jogja akhirnya kuletakkan tubuhku. Lagi-lagi aku tak tahu mengapa berada di sana, sendirian pula. Aku hanya melamun saja, tak tahu apa yang kulamunkan. Entah berapa banyak orang berlalu-lalang di depanku, kendaraan berseliweran di depanku, dan entah berapa pengamen berdiri di depanku. Kunikmati hal tersebut sampai menjelang Magrib.
 |
| satu-satunya suasana di nol kilometer jogja yang tertangkap kamera hape-ku |
Sore itu aku benar-benar bingung. Karena apa? Aku tak tahu. Dan jangan menyuruhku jongkok sambil pegang udel atau menghadap utara, karena itu takkan mempan.
