"Agar kita bisa mengendalikan tubuh kita dengan cara sehat, maka jangan terlalu suka, jangan terlalu benci, jangan terlalu semangat, jangan terlalu gembira, dan jangan terlalu sedih." ~ Dr. Fahruddin Faiz
Menemukan kutipan dari Pak Faiz yang merupakan pengasuh Ngaji Filsafat ini beberapa hari lalu, yang dibagikan oleh sebuah akun di Instagram. Begitu membacanya, aku tertegun. Benar juga, selama ini banyak yang menyikapi segala sesuatu secara berlebihan, sehingga saat kebablasan jadi susah mengontrol diri.
Mungkin masih banyak "jangan terlalu" lainnya, tetapi aku tergelitik untuk menambahkan satu saja: jangan terlalu berharap. Terlalu berharap ini kalau tak kesampaian, bukan hanya tubuh dan pikiranmu yang sulit dikendalikan. Orang lain yang tak tahu apa-apa pun, bisa jadi kena imbas atas kacaunya dirimu.
Bahkan makan apel pun jangan terlalu berharap rasanya akan manis (dok. pribadi)
Itulah pentingnya menaruh emosi pada suatu kondisi atau seseorang dengan cara secukupnya, biasa saja, alias sakmadya. Aku pun masih belajar tentang salah satu ilmu hidup tersebut. Selain merupakan bentuk self-love, juga karena tak ingin orang lain menjadi "korbanku", seperti aku yang pernah mengalami sebagai "korban" dari orang-orang yang sedang kacau karena tak mampu mengengendalikan diri, akibat dikhianati oleh harapan atau ekspektasinya yang berlebihan terhadap sesuatu.
Bukan rahasia kalau banyak seniman yang berasal atau tinggal di Jogja dan sekitarnya. Banyaknya budaya yang dimiliki oleh Jogja, bisa menjadi salah satu sumber inspirasi dalam berkarya. Seperti beberapa waktu lalu, aku mendapat kesempatan yang seru dan menyenangkan ketika diajak oleh Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Sleman untuk mengikuti agenda kunjung cagar budaya bersama Putera-Puteri Batik DIY, UMKM batik, serta para blogger dari Jogja dan sekitarnya. Lantas, apa korelasinya mengunjungi cagar budaya dengan inspirasi dalam berkarya? Simak tulisan ini sampai akhir, ya.
Kamis pekan ketiga Desember 2024 (19/12), pagi-pagi sebelum jam menunjukkan angka 8, aku sudah berada di halaman Kantor Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman. Banyak peserta yang sudah tiba juga, dan nampak wajah mereka yang antusias untuk segera mengikuti tur hari itu. Sekira pukul 08.15, Mas Erwin Djunaedi, perwakilan dari Disbud Sleman sebagai koordinator teknis kegiatan membuka perjumpaan dengan memberikan briefing, disusul penjelasan singkat dari Ibu Endah K. Wardani selaku Kepala Seksi Cagar Budaya Disbud Sleman mengenai agenda kunjung cagar budaya yang rupanya rutin diadakan oleh Disbud Sleman dengan menggandeng berbagai komunitas.
Kabupaten Sleman memiliki puluhan candi yang tersebar di berbagai kecamatan/kapanewon. Sayangnya, masih jarang yang tertarik untuk mengunjunginya, kecuali candi-candi besar yang memang ikonik seperti Candi Prambanan atau Situs Ratu Boko. Kalau pun ada, biasanya sekadar untuk latar berfoto, belum banyak yang memahami tentang sejarah candi. Alasan itulah yang kemudian melandasi adanya agenda kunjung cagar budaya. Harapannya, semakin banyak yang mengerti tentang cagar budaya, khususnya candi, yang selama ini dekat dengan tempat tinggal kita.
Candi Sari dengan Segala Kesyahduannya
Kami menyambangi dua candi tertua bercorak Buddha yang ada di Kabupaten Sleman. Candi Sari menjadi jujugan pertama. Setiba di candi yang terletak di Dusun Bendan tersebut, kami sudah ditunggu oleh Mbak Shinta Dwi Prasasti, pamong budaya dari Badan Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X yang akan menjadi pemandu pada hari yang sangat cerah itu. Mbak Shinta mengawali penjelasan Candi Sari dengan menyebutkan kalau catatan pertama tentang candi tersebut dilakukan oleh Thomas Stamford Raffles dalam bukunya The History of Java pada 1817, meskipun survei dilakukan olehnya sejak 1812.
Pembangunan Candi Sari diperkirakan di abad 8 Masehi, tepatnya tahun 778 Masehi. Pada saat itu merupakan era Mataram Kuno di bawah pemerintahan Rakai Panangkaran, dibangun bersamaan dengan candi kedua yang akan kami kunjungi juga. Para penasehat keagamaan dari Wangsa Syailendra menyarankan kepada Rakai Panangkaran agar membangun candi sebagai tempat pemujaan Dewi Tara dan biara untuk para pendeta Buddha.
penampakan Candi Sari (dok. pribadi)
Candi Sari tersebutlah yang diyakini dibangun sebagai biara atau asrama para pendeta. Namun, ada juga sumber lain yang memperkirakan sebagai wihara atau tempat beribadah, yaitu merujuk pada bangunannya yang bertingkat. Lantai atas sebagai tempat beribadah atau bermeditasi, sedangkan bagian bawah sebagai tempat untuk menaruh sesajinya.
Penemuan candi ini berlangsung pada abad 20 Masehi oleh seorang arkeolog Belanda. Ditemukan dalam kondisi yang rusak berat. Pemugaran pertama dilakukan pada tahun 1929 hingga 1930, selanjutnya dilakukan restorasi bertahap sejak masa setelah proklasai hingga tahun 90an. Dahulu, di sekeliling candi juga diperkirakan ada pagar batunya yang sayangnya sudah tidak bisa dijumpai saat ini.
Kunjungan ke Candi Sari saat itu merupakan kali ke-2 bagiku. Yang terlintas di kepala masih sama dengan sewaktu kunjungan pertama. Candinya sangat cantik dan megah, suasana sekitarnya pun tenang dan syahdu. Ditambah lagi di sekitarnya banyak pepohonan yang membuat lindap saat duduk di bawahnya, sembari bengong mengagumi mahakarya dari nenek moyang.
Seperti candi beraliran Buddha lainnya, candi ini memiliki stupa di bagian atap. Pada dinding sekelilingnya dipenuhi relief indah, terutama bermacam bodhisatwa-nya yang saat berkeliling bersama dengan dipandu Mas Erwin, kami menghitung keseluruhan makhluk yang dimuliakan dalam ajaran Buddha tersebut berjumlah 36 karakter.
salah satu sisi Candi Sari dengan relief bodhisatwa-nya (dok. pribadi)
Saat masuk ke dalam candi, kami menemukan tiga ruangan yang pada dindingnya juga terdapat relief. Lantai atasnya sudah tidak ada berwujud, sehingga jarak ruangannya dengan bagian puncak terasa sangat tinggi, menciptakan hawa yang adem. Bahan lantai atas diperkirakan menggunakan kayu, sehingga sangat mungkin sudah rusak.
Candi Kalasan, si Tua Penuh Keunikan
Beralih ke tujuan kedua yang berjarak 750 m saja dari Candi Sari dan bisa ditempuh dalam waktu 2-3 menit dengan bus, kendaraan yang kami gunakan. Ialah Candi Kalasan. Kalau teman-teman pernah melewati jalan raya Jogja-Solo dan melihat candi yang terletak di pinggir jalan, itulah Candi Kalasan.
Candi bercorak Buddha ini merupakan yang tertua di Daerah Istimewa Yogyakarta. Seperti yang pernah disebutkan di atas, pembangunannya berlangsung pada tahun 778 Masehi bersamaan dengan Candi Sari. Dibuktikan dengan adanya prasasti yang ditemukan di sekitar selatan candi. Candi Kalasan merupakan satu-satunya candi di Indonesia yang memiliki nama sesuai dengan nama daerah yang disebutkan dalam prasastinya.
foto bersama di Candi Kalasan (dok. pribadi)
Dalam prasasti penanda berdirinya, disebutkan nama Tara Bhawana, menginformasikan bahwa kuil atau candi dibangun dengan tujuan memuliakan Dewi Tara, dewi penting dalam kepercayaan Buddha yang disinyalir sebagai salah satu ibu sang Buddha dari tiga masa.
Ada beberapa keunikan yang yang dimiliki oleh candi yang terletak di Dusun Kalibening ini. Di antaranya memiliki bajralepa, sebuah lapisan luar candi berwarna putih, semacam plester kuno untuk mencegah tumbuhnya mikroorganisme yang bisa merusak, juga untuk memperindah candi. Saat bulan purnama, lapisan tersebut akan bersinar keemasan ditempa cahaya bulan. Hal ini sangat membuatku penasaran, semoga suatu saat bisa membuktikannya dengan mata kepala sendiri.
berdiri di atas moonstone (dok. pribadi)
Candi Kalasan juga memiliki moonstone, sebuah batu di bagian pintu masuk candi yang menghadap timur, sebagai lambang batas antara dunia dan kahyangan. Kalasan adalah satu-satunya candi dengan moonstone pada era Mataram Kuno, yang terbuat dari satu batu utuh atau monolit. Biasanya, kuil-kuil yang memilikinya terletak di India bagian selatan atau di Sri Lanka, bedanya kalau di sana terdapat ukiran-ukiran pada batunya sebagai hiasan, sedangkan pada Candi Kalasan polos saja. Begitu penjelasan Mas Erwin yang saling melengkapi dengan penjelasan Mbak Shinta.
Dua Candi yang Kaya Relief Indah
Selain merupakan candi bercorak Buddha yang dibangun bersamaan, Candi Sari dan Candi Kalasan punya kesamana dalam hal relief. Dua-duanya memiliki motif relief yang sangat kaya atau beragam.
Dalam Candi Sari yang sempat kusinggung, ada 36 relief bodhisatwa yang semua wujudnya berbeda, dengan karakter keindahan masing-masing. Banyaknya karakter bodhisatwa tersebut tak lepas dari berkembangnya aliran Buddha yang ada di Indonesia, yaitu Buddha Mahayana. Aliran ini, selain memuja Shiddarta Gautama juga memuliakan bodhisatwa.
Beralih ke relief lain, ada Kala yang terdapat di atas pintu masuk candi, dengan maksud sebagai simbol melawan marabahaya. Uniknya, Kala di salah satu sisi Candi Kalasan, terdapat bentuk candi atau gambaran kahyangan tepat di atas kepalanya.
relief Kala di atas salah satu pintu masuk Candi Kalasan (dok. pribadi)
Di mana ada Kala, biasanya ada Makara juga. Makara ini makhuk yang tak kalah unik, perpaduan tiga hewan, biasanya terletak pada bagian bawah pintu atau tangga menuju candi. Kalau dalam mitologi Buddha digambarkan dalam wujud perpaduan makhluk laut dan gajah (hanya belalainya), mulutnya menganga dan terdapat makhluk singa. Mengapa singa? Karena hewan tersebut melambangkan sabdanya Buddha.
Ada pula relief Kinara Kinari yang merupakan sepasang makhluk surgawi bin kahyangan dengan wujud burung berkepala manusia, yang mengapit pohon kalpataru atau pohon kehidupan. Selain relief-relief yang sudah kusebutkan, masih ada banyak relief lainnya. Juga bisa dijumpai bermacam ragam hias seperti sulur-sulur tanaman, bentuk jambangan bunga atau yang disebut purnakalasa, pola geometri, dan sebagainya.
Relief sebagai Sumber Inspirasi Berkarya
Sangat banyaknya bentuk relief serta ragam ragam hias yang bisa ditemukan di Candi Sari dan Candi Kalasan menjadi alasan mengapa dua candi tersebut menjadi tujuan cagar budaya kali itu.
Adanya agenda kunjung cagar budaya bertema "Cagar Budaya sebagai Inspirasi Berkarya" yang sepenuhnya difasilitasi oleh Dinas Kebudayaam Kabupaten Sleman tersebut, diharapkan putera-puteri batik dan para UMKM batik mendapatkan inspirasi dalam membuat karya, yaitu dengan menciptakan motif batik yang diambil dari relief-relief indah yang dijumpai.
berburu inspirasi di candi (dok. pribadi)
Itulah yang menjadikan kunjungan kami siang itu sangat seru. Setelah mendapat penjelasan dari pemandu, para peserta bebas menikmati suasana candi dengan cara masing-masing. Duduk di bawah pohon sembari membuat sketsa batik yang langsung terlintas di kepala, berkeliling candi mengagumi mahakarya nenek moyang dengan mengamati detail pahatan reliefnya, hingga sekadar duduk bengong di bawah pohon menikmati suasana yang sangat tenang sembari membayangkan betapa peradaban nenek moyang kita pernah secemerlang itu.
salah satu bentuk ragam hias dalam relief candi (dok. pribadi)
Dari diskusi singkat sebelum penutupan acara setelah makan siang bersama, saya terkesan dengan ide slaha satu peserta dari UMKM batik yang terinspirasi memnciptakan motif batik dengan mengambil salah satu bentuk flora yang akan dijadikan motif ceplok, juga yang mendapatkan ide untuk membuat motif batik dari ragam hias jambangan yang akan dikolaborasikan dengan motif lainnya. Rasanya tak sabar juga melihat hasil karya teman-teman dari Putera-Puteri Batik DIY dan para pelaku UMKM batik.
Pada akhir acara, Bu Endah menyatakan kalau dalam undang-undang, cagar budaya, termasuk candi, harus dilindungi. Langkah melindunginya dengan tiga cara, yaitu pembersihan atau perawatan, pengembangan (melalui penelitian), serta pemanfaatan. Pemanfaatan inilah yang ingin ditonjolkan oleh Disbud Sleman, karena sebuah candi tidak diketahui manfaatnya kalau orang-orang tidak mengenalnya, baik dari sisi sejarah maupun filosofinya.
kerudung Mbak Shinta merupakan contoh kreasi fashion yang terinspirasi dari cagar budaya, berupa gambar candi peninggalan Majapahit (dok. pribadi)
Dengan mengkreasikan motif batik dari relief-relief candi, harapannya bisa memperkenalkan candi melalui media yang bisa dinikmati oleh banyak pihak, salah satunya lewat dunia fashion. Sehingga banyak pula yang kemudian penasaran, dan para akhirnya semoga bisa menuntun mereka untuk mengunjungi candi. Lantas, lewat tulisan ini, tentunya juga untuk menambah wawasan teman-teman pembaca mengenai cagar budaya yang ada di sekitar kita, agar tak sekadar sebagai latar berfoto saat mengunjunginya.
Sepenggal sore menjelang petang, bersua ia yang terang-terangan menyaru rembulan. Tentu saja di kaki langit sebelah barat, bersiap terbenam. Ia yang pada hari-hari lampau selalu memamerkan cahaya menyilaukan, sore itu meredup tapi tetap menawan.
Seolah tahu ada anak manusia yang hendak menghabiskan sorenya di tempat terbuka. Padahal si anak manusia itu tak pernah bermasalah dengan benderang sinarnya, yang selalu memancar. Terkadang justru sengaja menantangnya, hingga kulit melegam.
Ah! Ia menyamar sang candra memang tak bertujuan membuat sore itu lindap. Melainkan ingin membuat takjub siapa pun yang menyadari perubahannya, termasuk si anak manusia. Benar saja, lewat pemotret di gawai ada yang diam-diam mengabadikan ia yang sesungguhnya sang surya, sebelum menghilang di batas cakrawala.
Lantas, matahari sendu dalam sepotong senja yang dipetik si anak manusia, akan dipersembahkan kepada siapakah? Semata-mata untuk dirinya, sebagai kenangan.
***
*Foto: Kompleks Kamandungan Yogyakarta, 14.11.2024
Gemar berenang memang punya segudang manfaat. Tak heran kalau di masa kini banyak rumah yang memiliki private pool atau kolam renang pribadi, bahkan dilengkapi dengan pemanas air sekaligus. Dulu, memanaskan kolam renang dianggap sebagai kemewahan yang hanya bisa dinikmati segelintir orang. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, sekarang memanaskan air kolam renang menjadi lebih mudah, efisien, dan tetap ramah lingkungan. Iya, menikmati kesegaran berenang di kolam renang pribadi pun jadi bisa dilakukan sepanjang tahun.
Pasti kamu lantas bertanya-tanya, bagaimana cara kerja pemanas kolam renang modern? Atau, mungkin penasaran dengan berbagai jenis pemanas kolam renang yang tersedia di pasaran? Yuk, kita bahas tuntas tentang pemanas air kolam renang dalam artikel ini!
Apa Itu Heat Pump dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Heat pump merupakan perangkat yang digunakan untuk memindahkan panas dari satu tempat ke tempat lain, bisa digunakan untuk pemanasan maupun pendinginan. Ini adalah solusi efisien untuk menjaga suhu yang diinginkan dalam berbagai aplikasi seperti kolam renang, pemanas ruangan, dan pendingin udara.
Cara kerjanya sangat mirip dengan cara kerja kulkas, tetapi dalam arah yang berlawanan jika digunakan untuk pemanasan. Heat pump bekerja dengan prinsip dasar memindahkan panas dari satu tempat ke tempat lain. Simak penjelasan singkat mengenai cara kerjanya:
1. Evaporator
Di tahap ini, refrigeran (cairan yang digunakan untuk memindahkan panas) menyerap panas dari sumber eksternal (misalnya udara, tanah, atau air). Ketika refrigeran menyerap panas, ia menguap dan berubah menjadi gas.
2. Kompresor
Gas refrigeran yang telah menguap kemudian dikompresi oleh kompresor. Proses ini meningkatkan tekanan dan suhu gas tersebut, membuatnya menjadi gas panas bertekanan
tinggi.
3. Kondensor
Gas panas bertekanan tinggi kemudian dialirkan ke kondensor. Dalam kondensor, gas tersebut melepaskan panasnya ke medium yang ingin dipanaskan, seperti air di kolam renang atau udara di ruangan. Saat melepaskan panas, gas refrigeran mengembun dan kembali menjadi cairan.
4. Katup Ekspansi
Refrigeran cair yang telah mendingin kemudian melewati katup ekspansi. Katup ini menurunkan tekanan refrigeran, memungkinkan siklus dimulai kembali dari awal. Dengan proses ini, heat pump dapat memindahkan panas secara efisien dari sumber eksternal ke area yang ingin dipanaskan.
(sumber gambar: airhangatindonesia.com)
Mana yang Lebih Baik, Heat Pump atau Solar?
Bingung memilih antara heat pump atau sistem pemanas tenaga surya (solar)? Hal ini bisa ditentukan berdasarkan kebutuhan, lokasi, serta prioritas kamu.
Heat pump bekerja dengan memindahkan panas dari satu tempat ke tempat lain dan sangat efisien dalam berbagai kondisi cuaca. Selain itu, juga dapat digunakan untuk pemanasan maupun pendinginan. Meski menggunakan listrik, efisiensinya yang tinggi membuat lebih ekonomis dalam jangka panjang. Alat ini dapat berfungsi sepanjang tahun, tanpa bergantung pada kondisi cuaca.
Sedangkan sistem pemanas tenaga surya, menggunakan energi matahari untuk memanaskan air, bisa sangat ekonomis karena menggunakan sumber energi gratis dan terbarukan. Namun, efektivitas sistem solar tergantung pada jumlah sinar matahari yang tersedia di lokasimu.
Di daerah dengan banyak sinar matahari sepanjang tahun, sistem pemanas tenaga surya bisa menjadi pilihan yang sangat efisien dan ramah lingkungan. Namun, di daerah dengan cuaca yang tidak menentu atau musim dingin yang panjang, kinerja sistem solar tidak akan seoptimal heat pump.
Jika efisiensi energi dan keberlanjutan menjadi prioritas utama, dan kamu tinggal di daerah dengan banyak sinar matahari, sistem pemanas tenaga surya bisa jadi pilihan terbaik. Sebaliknya, jika kamu memerlukan sistem yang dapat bekerja sepanjang tahun dalam berbagai kondisi cuaca, heat pump merupakan solusi yang lebih tepat. Pertimbangkan juga biaya instalasi, pemeliharaan, dan potensi penghematan jangka panjang saat membuat keputusan.
Bagaimana Cara Menghemat Energi dengan Pemanas Kolam
Menghemat energi saat menggunakan pemanas kolam renang adalah langkah yang bijak untuk menjaga biaya operasional tetap rendah dan mengurangi dampak lingkungan. Berikut beberapa cara efektif untuk menghemat energi dengan pemanas kolam renang:
1. Gunakan Penutup Kolam
Penutup kolam yang baik dapat mengurangi kehilangan panas hingga 50% atau lebih. Menutup kolam renang saat tidak digunakan, terutama pada malam hari atau saat suhu udara lebih rendah, membantu menjaga suhu air tetap hangat lebih lama. Selain itu, penutup kolam juga membantu menjaga kebersihan air, mengurangi kebutuhan untuk pemanasan ulang.
2. Atur Suhu dengan Tepat
Menjaga suhu air kolam pada tingkat yang nyaman tetapi tidak terlalu tinggi adalah kunci untuk menghemat energi. Biasanya, suhu yang disarankan untuk kolam renang antara 28-30° Celcius. Menurunkan suhu air sedikit saja bisa menghasilkan penghematan energi yang signifikan tanpa mengurangi kenyamanan berenang.
3. Lakukan Pemeliharaan Rutin
Pastikan sistem pemanas kolam renang kamu selalu dalam kondisi optimal, dengan melakukan pemeliharaan rutin. Bersihkan filter secara berkala dan periksa apakah ada kebocoran atau masalah lain yang dapat mengurangi efisiensi sistem. Sistem yang terawat dengan baik akan bekerja lebih efisien sehingga lebih menghemat energi.
(sumber gambar: airhangatindonesia.com)
4. Gunakan Timer dan Sensor
Mengatur timer dan sensor untuk mengontrol pemanas kolam renang hanya saat diperlukan dapat menghemat banyak energi. Timer memastikan pemanas hanya beroperasi pada jam-jam yang sudah ditentukan, sementara sensor suhu dapat mengaktifkan atau mematikan pemanas secara otomatis berdasarkan suhu air.
5. Optimalkan Penggunaan Energi Terbarukan
Pertimbangkan untuk menggunakan sumber energi terbarukan seperti panel surya untuk mendukung pemanas kolam renang kamu. Meskipun investasi awal bisa lebih tinggi, penggunaan energi terbarukan dapat mengurangi biaya operasional jangka panjang dan lebih ramah lingkungan.
Dengan menerapkan tips-tips tersebut, kamu bisa menikmati air kolam renang yang hangat secara efisien dan hemat energi.
Apakah Pemanas Kolam Aman Digunakan?
Pemanas kolam renang umumnya aman digunakan, jika dioperasikan dan dirawat dengan benar. Syaratnya, harus memerhatikan beberapa poin penting terkait keamanan pemanas kolam renang:
1. Instalasi yang Tepat
Pemanas kolam renang harus dipasang oleh profesional yang berpengalaman untuk memastikan semua komponen terpasang dengan benar dan sesuai standar keselamatan. Instalasi yang tidak tepat bisa menyebabkan masalah seperti kebocoran gas atau air, yang bisa membahayakan.
2. Pemeliharaan Rutin
Melakukan pemeliharaan rutin sangat penting untuk menjaga pemanas kolam tetap dalam kondisi optimal dan aman. Ini termasuk pemeriksaan rutin terhadap filter, koneksi listrik, dan komponen lainnya untuk mendeteksi dan memperbaiki masalah sejak dini.
3. Sistem Keamanan Bawaan
Banyak pemanas kolam modern dilengkapi dengan fitur keselamatan bawaan, seperti pemutus otomatis jika terjadi overheat atau sensor untuk mendeteksi kebocoran gas. Fitur-fitur ini dirancang untuk mencegah kecelakaan dan memastikan penggunaan yang aman.
4. Ikuti Panduan Penggunaan
Selalu ikuti panduan penggunaan yang diberikan oleh produsen. Ini mencakup instruksi tentang cara mengoperasikan pemanas, suhu yang disarankan, dan langkah-langkah keselamatan yang perlu diambil saat menggunakan perangkat.
(sumber gambar: airhangatindonesia.com)
Kesimpulan
Memanaskan kolam renang kini menjadi lebih mudah, efisien, dan ramah lingkungan berkat inovasi teknologi modern. Dengan pemanas air kolam renang atau heat pump, kamubisamenikmati kenyamanan berenang sepanjang tahun tanpa khawatir tentang biaya operasional yang tinggi atau dampak lingkungan yang negatif.
Memasang pemanas air kolam renang juga memberikan banyak manfaat yang membuat pengalaman berenang menjadi lebih menyenangkan dan menyehatkan. Karena dengan berenang dalam air hangat, baik untuk relaksasi otot serta memperlancar sirkulasi darah.
Jika kamu tertarik untuk menikmati manfaat dari pemanas air kolam renang, Elterra Water Heater adalah pilihan yang tepat. Dengan produk berkualitas tinggi dan teknologi terkini, produk heatpump swimming pool Elterra memastikan kamu mendapatkan solusi pemanas air kolam yang efisien sekaligus hemat energi. Tak hanya itu, layanan profesional mereka akan memastikan instalasi dan pemeliharaan yang optimal, memberikanmu kenyamanan dan ketenangan pikiran.
Hubungi PT. Air Hangat Indonesia sekarang untuk informasi lebih lanjut serta atur jadwal pemasangan pemanas air kolam renang di rumahmu. Rasakan kemewahan berenang di air hangat kapan pun dan tingkatkan kualitas hidupmu dengan Elterra Water Heater!
Iya, gelandang dengan permainan (ter)indah dalam sejarah sepak bola itu kini telah gantung sepatu. Pesepak bola berusia 40 tahun tersebut mengumumkan kabar pensiunnya pada Senin malam lalu (7/10). Ia mengunggah sebuah video di akun Instagram serta X, yang berisi testimoni dari para mentor ataupun pelatih yang pernah menanganinya, seperti Louis van Gaal, Pep Guardiola, Luis Enrique, dan sebagainya.
Selama karirnya, kurang lebih 38 trofi telah diraih. Baik bersama klub-klub yang pernah dibela maupun bersama Timnas Spanyol. Sebaliknya, dari total 1.016 laga yang pernah dilakoni, tak satu pun kartu merah didapatkan. Iniesta juga pesepak bola yang tak memiliki pembenci. Para pemain dan bahkan para suporter dari klub-klub rival pun respek padanya. Meski begitu, ia pernah melontarkan sebuah kutipan yang isinya sangat relate tak hanya dalam dunia sepak bola, tetapi juga berlaku di berbagai aspek kehidupan.
"Some people like you, some people don't. In the end, you just have to be yourself."
Menurut Louis van Gaal, pelatih berkebangsaan Belanda yang memberinya kepercayaan pertama kali untuk bermain di Barcelona senior, secara fisik Iniesta memang mungil, tetapi ia memiliki kecerdasan yang menjadikannya seorang maestro sepak bola. Ia panutan bagi pemain lainnya, yang lebih senior hingga junior yang jauh lebih muda termasuk bagi para penghuni skuad Timnas Garuda. Coba saja tanyakan, siapa pesepak bola dengan otak paling brilian atau permainan jenius, mereka tanpa ragu akan menyebutkan Andres Iniesta.
Iniesta ketika mencetak gol kemenangan di final Piala Dunia 2010 melawan Belanda (dok. unknown)
Begitulah, Iniesta memang sosok pemain yang sederhana dalam kesehariannya, tetapi jangan ditanya kala ia sedang di lapangan, semua akan terhipnotis. Bagiku, Iniesta merupakan salah satu pemain yang kutangisi saat meninggalkan FC Barcelona. Enam tahun lalu ia memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak dengan klub yang telah membesarkan namanya semenjak tahun 2002 itu. Bersama Timnas Spanyol, ia termasuk penggawa yang membawa La Furia Roja dalam era kejayaan menguasai Eropa dan Dunia selama kurun waktu 2008 hingga 2012.
We love you, Andres! (dok. FC Barcelona)
Lagi dan lagi, Fix You-nya Coldplay mengalun pelan dalam kepala. Tears stream down your face, when you lose something you can not replace.
Penyuka hujan, tetapi lebih sering berbinar karena langit biru. Kadang jalan-jalan, kadang menonton film/serial, kadang membaca buku, kadang menulis, dan yang pasti doyan makan.
Ia mencandu aroma yang menguar melalui rintik-rintik hujan jatuh membasahi tanah berdebu, serta bermimpi sepasang kakinya bisa mengecup Andalusia.
Apabila ada pertanyaan atau penawaran kerja sama, silakan kirim melalui surel di mesha.christina@gmail.com.